Jumat, 08 April 2016

Kalaulah hari itu aku mengatakan yang sejujurnya padamu, mungkin ini semua takkan tejadi.
"Ya Allah ampunilah aku sebab ingkar akan takdir yang telah engkau tetapkan. Mata ini tak sanggup melihatnya menderita kesakitan, telinga ini tak kuat mendengar helah nafasnya yang sesak. Jiwa ini rapuh ya Allah, engkau dzat yang maha mencintai engkau lebih memahami arti persaan ini. Jika benar rasa cintaku ini untuk dirinya. Izinkan Aku untuk menjadi halal baginya. Walau Aku tahu dan Aku sadar bahwa sampai kapanpun Aku takkan  layak untuknya. Sampai kapanpun beruk tetaplah akan dicintai beruk pula. Dia begitu sempurna untukku, setiap perkataannya bagaikan intan yang bila disentuh akan jadi permata. Bibirnya yang kering selalu memuji asma Mu. Hati wanita mana yang takkan hanyut. Langkah kakinya selalu menuju pengajian dan pembelajaran  Al-Quran, ia mampu manghafalkannya serta melantunkannya dengan nada yang penuh cinta kepada Rabbnya. Adakah kelayakan atas diriku untuknya, ? Aku miskin ilmu Agama. Aku lebih memilih menuntut ilmu dunia bukan ilmu syar'i. Aku takkan pernah meminta padaMU hal yang tak layak untuk aku dapatkan. Jika memang Aku tak layak untuknya segera Pertemukan ia dengan seorang wanita yang layak untuknya. Meski itu akan sangat menyakitkan bagiku. "

#nafas_desember